[ Terlalu ]
Aku terlalu childish menghadapi ini.
Aku terlalu memikirkan diriku sendiri, tanpa memikirkan
bagaimana perasaannya
Aku tahu aku hancur, namun aku tak mengetahui bahwa ia lebih
hancur.
Aku tahu dia melakukan kesalahan, aku sudah memaafkannya
sungguh.
Aku sangat bangga terhadapnya atas kejujurannya.
Namun mengapa?
Mengapa semuanya yang ada difikiranku seolah olah
mengejekku.
Semua yang ada difikiranku seakan akan ingin memberitahu,
bahwa aku tak pantas.
Aku tak pantas berekspektasi terlalu tinggi.
Aku tak pantas menginginkan dia seperti apa yang aku
inginkan.
Aku tak pantas melarangnya.
Aku tak pantas mengaturnya.
Itu adalah pilihan hidupnya.
Itu adalah keinginan hatinya.
Aku bisa apa untuk melarangnya?
Ia mungkin tak memikirkan perasaanku ketika melakukan itu.
Sekali lagi aku tak pantas.
Aku tak pantas ada disisinya.
Aku terlalu naif untuk mengakuinya.
Bahwa kenyataan yang aku hadapi adalah aku tak seistimewa
itu untuk mendapatkan semua perlakuan manisnya.
Kenyataan bahwa aku hanyalah orang yang mau mendukung dia
paling depan demi hidupnya, namun aku juga orang yang terlalu mengekangnya.
Harusnya aku sadar, bahwa jikalau memang ia menyayangi ku,
jikalau ia memang menginginkan aku berada pada sisinya.
Ia tidak akan melakukan itu.
Kembali ke pernyataan awal, setiap manusia memiliki
kesalahan bukan? Pun aku begitu.
Beri aku waktu.
Beri aku ruang untuk berfikir.
Ini sangat menyakitiku, ketika aku menyadari bahwa aku
memang membutuhkan dia.
Namun aku tak mengetahui bagaimana yang dia rasakan.
Kali ini aku hanya ingin mohon kepadanya.
Tolong, tolong jangan hancurkan kepecayaan aku lagi.
Aku Lelah merasakan sayatan luka yang semakin dalam setiap
tahunnya.
Jika ia melakukan itu kembali.
Mungkin ia akan membunuhku secara perlahan.
Serang, 21 februari 2019 04:58 p.m.
Huaaaaaa ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ ayo donh nulis lagiii
BalasHapus